×

We use cookies to help make LingQ better. By visiting the site, you agree to our cookie policy.


image

Hipotesa, Apa Yang Memulai Perang Dingin? | Leo Szilard dan Sejarah Bomb Nuklir

Apa Yang Memulai Perang Dingin? | Leo Szilard dan Sejarah Bomb Nuklir

Ketika kita mengingat sejarah mengenai Perang Dingin, mungkin hal ini yang akan terlintas di pikiran kita:

(Soekarno berpidato "Ganyang Malaysia")

Atau ini:

(Presiden AS Ronald Reagan: "Tn. Gorbachev, runtuhkan gerbang ini!")

Dan tentunya, ini:

Semua ini merupakan peristiwa penting di tengah persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Demi mencapai dominasi global, serta menjaga keamanan nasionalnya, kedua negara tersebut mengembangkan, menguji dan memproduksi ribuan senjata pemusnah massal. Satu serangan saja dapat menewaskan ribuan manusia dan mengakhiri peperangan dalam hitungan menit. Meskipun pada akhirnya, senjata ini tidak pernah digunakan, penyebaran dari senjata nuklir mengakibatkan ketakutan yang dalam di seluruh dunia. Inilah realita untuk beberapa dekade ke depan. Bukan hanya untuk Amerika Serikat, tapi hampir seluruh kemanusiaan. Dan penyebab dari semua ini, tidak lebih dari sebuah surat sederhana. Penyiar radio: Kami mendapat satu bom di Hiroshima. Yaitu bom atomik. Bom ini menggunakan energi dasar alam semesta. Dengan bom ini... kita telah menemukan sebuah cara yang baru dan revolusioner... untuk mencapai kehancuran. Awal abad ke-20 merupakan masa kejayaan fisika bagi bangsa Eropa. Temuan demi temuan dari Thomson, Rutherford dan Bohr semakin membantu manusia memahami tentang struktur dasar partikel terkecil, yakni atom. Meskipun dengan berbagai pengetahuan tersebut, masih sedikit yang diketahui akan potensi dari atom sesungguhnya. Pada dasarnya, atom adalah bagian terkecil yang seharusnya tidak dapat terbagi lagi. Namun, perlahan-lahan kita menemukan bahwa bahkan di dalam atom sekalipun terdapat ungsur yang lebih kecil. Setiap atom terdiri dari nucleus yang mengandung proton dan neutron, dan dikelilingi oleh elektron.

Pada tahun 1933, seorang ilmuwan asal Hungaria, Leo Szilard, lalu bereksperimen dengan menembakkan neutron ke dalam nucleus atom uranium. Hasilnya adalah reaksi berantai, di mana inti atom tersebut dapat terbelah, sehingga melepaskan neutron di dalamnya, yang kemudian menabrak nucleus atom lain, dan melepaskan neutron di dalamnya, dan terus menerus. Reaksi ini juga dinamakan fisi nuklir atau "nuclear fision". Secara teori, apabila 1 kg uranium mengalami fisi, maka 2,58 triliun TRILIUN atom di dalamnya akan terbelah dan melepaskan neutron dalam jumlah yang besar. Neutron yang kemudian bergerak secepat cahaya ini akan menghasilkan energi setaran dengan ledakan 10 juta kilogram dinamit. Temperatur dari ledakan atom ini pun akan setara dengan bagian terluar matahari. Maka dari ini, bom yang menggunakan fisi nuklir juga dinamakan sebagai bom atom. Temuan serupa kemudian didapati dari eksperimen Enrico Fermi, dan juga Otto Hahn, Lise Meitner dan Fritz Strassman di Jerman. Mereka pun sadar akan potensi senjata bom yang dapat dibuat untuk mendukung upaya perang pemerintahan mana pun. (Suara Hitler berpidato di Reichstag, 30 Januari) Sayangnya, temuan ini terjadi tidak lama setelah Hitler menjadi Kanselir Jerman dan Partai Nasional-Sosialis atau Nazi, mengambil alih perpolitikan bangsa. Penyiar radio: Hitler mendapatkan tepuk tangan meriah, saat menuju rapat kabinet pertamanya. Inilah sebuah kejadian baru dalam sejarah politik Jerman. Hukum rasial yang ditetapkan oleh Hitler, melarang orang Yahudi mengajar di universitas. Buku-buku yang dianggap tidak layak dibakar. Dan properti orang Yahudi disita oleh negara. Artinya, berbagai ilmuwan atom yang beretnis Yahudi, atau memiliki hubungan dengan orang Yahudi, tidak diperkenankan mengajar dan melanjutkan risetnya. Akibat dari kebijakan ini adalah hampir 25% fisikawan Jerman kehilangan pekerjaannya. Selain pekerjaannya, nyawa mereka pun terancam berkat obsesi Hitler untuk membunuh manusia yang dianggap rendahan, seperti Yahudi, Romani dan orang-orang difabel. Alhasil, ilmuwan seperti Albert Einstein, Enrico Fermi, Klaus Fuchs, Eugene Wigner, Edward Teller, dan Leo Szilard, dan masih banyak lagi tidak memiliki pilihan selain melarikan diri. Meskipun tidak yakin, Leo Szilard tetap khawatir bahwa temuannya akan digunakan untuk membunuh banyak nyawa tak berdosa. Pasalnya, Nazi Jerman bisa saja mendapat banyak uranium di Eropa, seperti Cekoslowakia, atau salah satu jajahannya, seperti Kongo, yang merupakan jajahan Belgia. Dia kemudian mempercayai Amerika Serikat sebagai negara yang harus memiliki senjata atom tersebut untuk mendesak Hitler. Bersama dengan koleganya, Edward Teller dan Eugene Wigner, mereka merancang sebuah surat kepada Presiden Franklin Delano Roosevelt. Dan untuk membuktikan bahwa hal itu adalah hal serius, mereka meminta Albert Einstein untuk menandatangani surat tersebut. Surat ini kemudian disampaikan ke Presiden Roosevelt melalui perantara ekonom dan sahabat karib Leo, Alexander Sachs, pada tanggal 2 Agustus 1939. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai penemuan pembelahan atom uranium yang berpotensi menghasilkan bom berkapasitas tinggi, serta saran bahwa Amerika Serikat harus melanjutkan eksperimen untuk mengkonfirmasi hal ini. Namun, maksud sesungguhnya tertera di paragraf terakhir: Jerman telah menghentikan ekspor uranium di Cekoslowakia setelah mengambil alih, yang mengindikasikan bahwa Jerman tengah mengumpulkan material untuk mengembangkan senjata atom. Sachs juga berupaya meyakinkan Presiden bahwa apabila ini terjadi, tidak akan ada yang dapat menghentikan Nazi dari menaklukkan Eropa dan Amerika Serikat. Mereka tahu betul bahwa Amerika Serikat cenderung ingin menjauhkan diri dari permasalahan di Eropa. Lalu, Leo dan koleganya menunggu jawaban dari Amerika Serikat. Sementara mereka menunggu, militer Nazi semakin membengkak tanpa mendapat perlawanan dari bangsa Eropa lain. Penyiar radio:1 September 1939. Hitler menyerang dengan Blietzkrieg. Dan sementara mereka menunggu, Hitler sudah menaklukkan Cekoslowakia, Austria, dan Polandia. Sementara mereka menunggu, ribuan orang Yahudi di Polandia ditangkap dan ditembak. Akhirnya, pada 19 Oktober 1939, jawaban yang dinantikan pun datang. Dan dengan demikian, dimulailah proyek ambisius untuk membangun senjata atom secara rahasia, yang kemudian dinamakan sebagai Proyek Manhattan. Di bawah pimpinan jenderal Leslie Groves dan Robert Oppenheimer, ilmuwan-ilmuwan terbaik di Eropa didatangkan untuk membantu penyelesaian proyek. Lalu, padang gurun di Mexico pun dijadikan tempat pembangunan sekaligus tempat uji coba. Amerika Serikat juga menjalin kerja sama dengan sekutu lamanya, Inggris, tanpa memberitahukan Uni Soviet.

Dan pada 16 Juli 1945, uji coba bom atom Amerika Serikat berhasil. Tetapi, ada satu masalah. Pada saat Amerika Serika berhasil membangun bom atom pertama di dunia, target utama dari bom tersebut, yakni Nazi Jerman, sudah terlanjur mengalami kekalahan di Eropa. Senjata atom dari Jerman pun tak kunjung ditemukan. Dan memang, Jerman tidak pernah berhasil untuk membangun senjata nuklir. Dan terang saja, projek atom mereka tidak pernah berhasil karena semua ilmuwan terbaik sudah diserap oleh Amerika Serikat dan Inggris. Namun, alih-alih menghancurkan senjata atom yang baru saja dibangun, Amerika Serikat dan Inggris berkonspirasi untuk menggunakannya di Jepang. Penyiar radio: Menteri Angkatan Laut, Tn. Forrestal mengumumkan bahwa perang telah memakan 2,050 korban jiwa Amerika dalam waktu 15 hari. Dibanding Nazi Jerman, militer Amerika Serikat mendapatkan perlawanan yang lebih sengit dari tentara Jepang. Taktik kamikaze, serangan banzai, serta fanatisme terhadap Kaisar Hirohito membuat invasi dari pulau Jepang, menjadi suatu hal yang sulit dibenamkan tanpa kerugian besar. Pasalnya, Amerika Serikat sudah kehilangan terlalu banyak tentara di Eropa. Dan President Truman, yang baru saja menggantikan Roosevelt, semakin mendapat desakan dari dalam negeri untuk mengakhiri perang tersebut secepat mungkin. Mengetahui hal ini, Leo Szilard dan berbagai ilmuwan lain memohon kepada Presiden Roosevelt untuk tidak menjatuhkan bom tersebut. Kembali lagi Leo Szilard dan para ilmuwan yang terlibat dalam Proyek Manhattan membuat petisi. Kali ini, memohon kepada Presiden Truman untuk tidak menggunakan bom tersebut, karena perang sudah selesai. Jerman sudah menyerah dan Jepang akan segera mengikuti Jerman. Dia juga memperingati bahwa konsekuensi dari menggunakan bom tersebut adalah Amerika sendiri akan suatu saat menjadi target. Dan era kehancuran dalam skala yang tidak dapat dibayangkan akan dimulai. Tidak seperti dulu, Presiden Amerika Serikat kini mengabaikan petisi tersebut. Truman menganggap bahwa senjata yang sudah diciptakan ini harus digunakan, demi mengurangi korban jiwa Amerika Serikat. Dan pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom, yang diberi nama "Little Boy" di kota Hiroshima. Dan dengan sekejap, menewaskan ratusan ribuan penduduk lokal. Tiga hari kemudian, pada 9 Agustus 1945, bom lain bernama "Fat Man" dijatuhkan di Nagasaki. Dan membinasakan puluhan ribuan manusia lagi. Bagi mereka yang selamat dari ledakan ini, nasib malang berupa penyakit radioaktif, kecacatan, kemandulan, dan trauma psikis tak terelakkan. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan Jepang dalam perang. Perang Dunia II telah berakhir. Namun, peringatan dari Szilard menjadi kenyataan. Semenjak Amerika Serikat dan Inggris berencana membangun senjata atom, Uni Soviet telah memata-matai perkembangannya. Dan hanya dalam waktu 4 tahun, Uni Soviet berhasil menguji coba senjata atomnya sendiri di Kazakhstan. Meskipun pada akhirnya senjata ini tidak pernah digunakan, uji coba ini memberikan pesan yang gamblang. Apabila Amerika Serikat dan Inggris berani atau mengancam Uni Soviet, bersiap-siaplah mengalami apa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki. Semenjak Amerika Serikat dan Inggris mulai bekerja sama membangun bom atom, Uni Soviet sudah memata-matai perkembangan mereka. Joseph Stalin menganggap Hitler sebagai musuh. Tapi, kapitalisme dan liberalisme dianggap jauh lebih berbahaya daripada Nazisme. Pada tahun 1939, dia menandatangani perjanjian non-agresi dengan Nazi Jerman sebagai cara agar Soviet dapat diam-diam membangun kekuatan militernya, sementara Jerman meluluhlantakkan Eropa Barat. Ketika dia mendapat kabar dari mata-mata Soviet di Inggris, Donald Maclean, bahwa Inggris dan Amerika Serikat pernah bekerja sama untuk membangun senjata nuklir, dia tidak segan untuk mendorong bangsanya mengambil langkah serupa. Dengan senjata ini, Stalin semakin percaya diri untuk melawan permintaan negara-negara Barat. Alih-alih membangun tatanan dunia dengan demokrasi dan liberalisme, ia akan menggunakan bom atom untuk menyebarluaskan Blok Komunis. Perang Dunia II telah berakhir. Dan Perang Dingin...telah dimulai.


Apa Yang Memulai Perang Dingin? | Leo Szilard dan Sejarah Bomb Nuklir Was hat den Kalten Krieg ausgelöst? Leo Szilard und die Geschichte der Atombombe What Started the Cold War? Leo Szilard and the History of the Nuclear Bomb ¿Qué inició la Guerra Fría? Leo Szilard y la historia de la bomba nuclear Leo Szilard e la storia della bomba nucleare: cosa ha scatenato la guerra fredda? 何が冷戦を始めたのか レオ・シラードと核爆弾の歴史

Ketika kita mengingat sejarah mengenai Perang Dingin, Wenn wir uns an die Geschichte des Kalten Krieges erinnern, When we think about the history of the Cold War, mungkin hal ini yang akan terlintas di pikiran kita: maybe this is what comes to mind:

(Soekarno berpidato "Ganyang Malaysia") (Soekarno's speech "Down with Malaysia")

Atau ini: Or this:

(Presiden AS Ronald Reagan: "Tn. Gorbachev, runtuhkan gerbang ini!") (US President Ronald Reagan: "Mr. Gorbachev, tear down this wall!")

Dan tentunya, ini: And of course, this:

Semua ini merupakan peristiwa penting All these important events di tengah persaingan antara occurred curing the tensions between Amerika Serikat the United States dan Uni Soviet. and the Soviet Union. Demi mencapai dominasi global, In order to achieve global domination, serta menjaga keamanan nasionalnya, and maintain national security, kedua negara tersebut the two countries mengembangkan, menguji dan memproduksi developed, tested and produced ribuan senjata pemusnah massal. thousands of weapons of mass destruction. Satu serangan saja A single strike dapat menewaskan ribuan manusia could kill thousands of people dan mengakhiri peperangan dalam hitungan menit. and end wars in a matter of minutes. Meskipun pada akhirnya, Even though in the end senjata ini tidak pernah digunakan, these weapons were never used, penyebaran dari senjata nuklir the proliferation of nuclear weapons mengakibatkan ketakutan yang dalam incited immense fear di seluruh dunia. throughout the world. Inilah realita untuk beberapa dekade ke depan. This was the reality for the next few decades. Bukan hanya untuk Amerika Serikat, Not just for the United States, tapi hampir seluruh kemanusiaan. Dan penyebab dari semua ini, but for almost all of humanity. tidak lebih dari sebuah surat sederhana. Penyiar radio: Kami mendapat satu bom di Hiroshima. Yaitu bom atomik. Bom ini menggunakan energi dasar alam semesta. Dengan bom ini... kita telah menemukan sebuah cara yang baru dan revolusioner... untuk mencapai kehancuran. And the cause of all of this Awal abad ke-20 merupakan masa kejayaan fisika was nothing more than a simple letter. bagi bangsa Eropa. (Radio announcer: We got one bomb on Hiroshima.) Temuan demi temuan dari (It is an atomic bomb.) Thomson, Rutherford dan Bohr (It is a harnessing of the basic powers of the universe.) semakin membantu manusia memahami tentang (With this bomb ...) struktur dasar partikel terkecil, yakni atom. (... we have now added a new and revolutionary increase....) Meskipun dengan berbagai pengetahuan tersebut, (... in destruction.) masih sedikit yang diketahui The beginning of the 20th century akan potensi dari atom sesungguhnya. for the Europeans. Pada dasarnya, atom adalah bagian terkecil Discovery after discovery yang seharusnya tidak dapat terbagi lagi. from Thomson, Rutherford and Bohr Namun, perlahan-lahan kita menemukan helped us to understand bahwa bahkan di dalam atom sekalipun the structure of the smallest particles around: terdapat ungsur yang lebih kecil. However, even with this knowledge Setiap atom terdiri dari nucleus little was known yang mengandung proton dan neutron, about atoms' full potential. dan dikelilingi oleh elektron. Essentially, atoms are the smallest unit of matter

Pada tahun 1933, seorang ilmuwan asal Hungaria, Leo Szilard, and thus, should not be divided again. lalu bereksperimen dengan menembakkan neutron However, we slowly discovered ke dalam nucleus atom uranium. that even within the atom Hasilnya adalah reaksi berantai, there are smaller components. di mana inti atom tersebut dapat terbelah, Each atom consists of a nucleus sehingga melepaskan neutron di dalamnya, containing protons and neutrons, yang kemudian menabrak nucleus atom lain, and surrounded by electrons. dan melepaskan neutron di dalamnya, In 1933, dan terus menerus. a scientist from Hungary, Leo Szilard, Reaksi ini juga dinamakan fisi nuklir experimented by firing neutrons atau "nuclear fision". into the nucleus of uranium atoms. Secara teori, This resulted in a chain reaction apabila 1 kg uranium mengalami fisi, in which the nucleus of the atom split open, maka 2,58 triliun TRILIUN released the neutrons within it, atom di dalamnya akan terbelah which in turn hit the nucleus of other atoms dan melepaskan neutron dalam jumlah yang besar. releasing the neutrons in those atoms, Neutron yang kemudian bergerak secepat cahaya ini and over and over again in a cycle. akan menghasilkan energi setaran dengan ledakan This reaction was known as 10 juta kilogram dinamit. "nuclear fission". Temperatur dari ledakan atom ini pun In theory, akan setara dengan bagian terluar matahari. Maka dari ini, bom yang menggunakan fisi nuklir juga dinamakan sebagai bom atom. if 1 kg of uranium undergoes fission, Temuan serupa then 2,58 kemudian didapati dari eksperimen Enrico Fermi, then 2,58 trillion TRILLION dan juga Otto Hahn, Lise Meitner dan Fritz Strassman di Jerman. atoms in it will split open Mereka pun sadar akan potensi senjata bom to release a massive amount of neutrons. yang dapat dibuat untuk mendukung These neutrons, which move as fast as light, upaya perang pemerintahan mana pun. will produce energy equivalent to (Suara Hitler berpidato di Reichstag, 30 Januari) Sayangnya, temuan ini terjadi tidak lama The temperature from this atomic explosion setelah Hitler menjadi Kanselir Jerman is equivalent to that of the outer part of the sun. dan Partai Nasional-Sosialis atau Nazi, As such, mengambil alih perpolitikan bangsa.  Penyiar radio: Hitler mendapatkan tepuk tangan meriah, saat menuju rapat kabinet pertamanya. Inilah sebuah kejadian baru dalam sejarah politik Jerman. bombs that require nuclear fission Hukum rasial yang ditetapkan oleh Hitler, are also known as atomic bombs. melarang orang Yahudi mengajar di universitas. Similar findings Buku-buku yang dianggap tidak layak dibakar. were discovered from the experiments of Enrico Fermi, Dan properti orang Yahudi disita oleh negara. as well as Otto Hahn, Lise Meitner Artinya, and Fritz Strassman in Germany. berbagai ilmuwan atom yang beretnis Yahudi, They were also aware of the potential for bombs atau memiliki hubungan dengan orang Yahudi, to support the war effort of any government. tidak diperkenankan mengajar dan melanjutkan risetnya. not allowed to teach and continue his research. Akibat dari kebijakan ini adalah (Hitler's voice addressing the Reichstag, January 30) hampir 25% fisikawan Jerman kehilangan pekerjaannya. Unfortunately, this discovery occurred shortly Selain pekerjaannya, nyawa mereka pun terancam after Hitler became Chancellor of Germany berkat obsesi Hitler untuk membunuh and the National-Socialist Party, or the Nazis, manusia yang dianggap rendahan, took over the nation's politics. seperti Yahudi, Romani dan orang-orang difabel. (Radio announcer: Hitler gets a tremendous ovation,) Alhasil, ilmuwan seperti Albert Einstein, (when leaving for his first cabinet meeting.) Enrico Fermi, (Another milestone is marked) Klaus Fuchs, (in Germany's political history.) Eugene Wigner, Racial laws enacted by Hitler, Edward Teller, prohibited Jews from teaching at universities. dan Leo Szilard, Books deemed unfit were burned. dan masih banyak lagi And Jewish property was confiscated by the state. tidak memiliki pilihan selain melarikan diri. This means that Meskipun tidak yakin, various atomic scientists who were themselves Jewish, Leo Szilard tetap khawatir bahwa temuannya or had ties to Jewish communities, akan digunakan untuk membunuh were not allowed to teach or continue their research. banyak nyawa tak berdosa. As a result of this policy, Pasalnya, Nazi Jerman bisa saja nearly 25% of German physicists lost their jobs. mendapat banyak uranium di Eropa, Apart from their work, their lives were also threatened seperti Cekoslowakia, thanks to Hitler's obsession to eradicate atau salah satu jajahannya, people he considered second-class citizens seperti Kongo, yang merupakan jajahan Belgia. such as Jews, Romani and people with disabilities. Dia kemudian mempercayai Amerika Serikat As a result, scientists such as Albert Einstein, sebagai negara yang harus memiliki Enrico Fermi, senjata atom tersebut untuk mendesak Hitler. Klaus Fuchs, Bersama dengan koleganya, Eugene Wigner, Edward Teller dan Eugene Wigner, Edward Teller, mereka merancang sebuah surat Leo Szilard, kepada Presiden Franklin Delano Roosevelt. and many more Dan untuk membuktikan bahwa had no choice but to flee. hal itu adalah hal serius, Although unsure, mereka meminta Albert Einstein Leo Szilard remained concerned that his findings untuk menandatangani surat tersebut. could be used to kill many innocent lives. Surat ini kemudian disampaikan ke Presiden Roosevelt melalui perantara ekonom dan sahabat karib Leo, This is because Nazi Germany could easily Alexander Sachs, pada tanggal 2 Agustus 1939. collect Uranium throughout Europe, Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai for instance in Czechoslovakia. penemuan pembelahan atom uranium Or in one of its extended territories, yang berpotensi menghasilkan bom berkapasitas tinggi, such as the Congo, a Belgian colony. serta saran bahwa Amerika Serikat harus Szilard thus trusted the United States melanjutkan eksperimen untuk mengkonfirmasi hal ini. as a country that should possess Namun, atomic weapons to counter Hitler. maksud sesungguhnya tertera di paragraf terakhir: Together with his colleagues, Jerman telah menghentikan ekspor uranium Edward Teller and Eugene Wigner, di Cekoslowakia setelah mengambil alih, they drafted a letter to President Franklin Delano Roosevelt. yang mengindikasikan bahwa Jerman tengah mengumpulkan material And to prove that it was a serious issue, untuk mengembangkan senjata atom. Sachs juga berupaya meyakinkan Presiden they asked Albert Einstein bahwa apabila ini terjadi, to sign the letter. tidak akan ada yang dapat menghentikan Nazi This letter was later delivered to President Roosevelt dari menaklukkan Eropa dan Amerika Serikat. through the an intermediary, the economist and Leo Szilard's friend, Mereka tahu betul bahwa Amerika Serikat Alexander Sachs, on August 2, 1939. cenderung ingin menjauhkan diri It contained an explanation on the discovery of dari permasalahan di Eropa. nuclear fission in uranium atoms Lalu, Leo dan koleganya and how it had the capacity to yield extremely destructive bombs, menunggu jawaban dari Amerika Serikat. as well as the suggestion Sementara mereka menunggu, militer Nazi semakin membengkak However, tanpa mendapat perlawanan dari bangsa Eropa lain. Penyiar radio:1 September 1939. Hitler menyerang dengan Blietzkrieg. its real intention was stated in the last paragraph of the letter: Dan sementara mereka menunggu, "Germany has actually stopped the sale of uranium..." Hitler sudah menaklukkan Cekoslowakia, "... from the Czechoslovakian mines which she has taken over." Austria, This indicated that dan Polandia. Germany had successfully collected enough material Sementara mereka menunggu, to develop atomic weapons. ribuan orang Yahudi di Polandia ditangkap Sachs also tried to convince the President dan ditembak. that if this happened, Akhirnya, pada 19 Oktober 1939, nothing would stop the Nazis jawaban yang dinantikan pun from conquering Europe and the United States. datang. They knew very well that the United States Dan dengan demikian, tended to isolate itself from European conflicts. dimulailah proyek ambisius untuk membangun senjata atom secara rahasia, From there, Leo and his colleagues yang kemudian dinamakan sebagai waited for an answer from the United States. Proyek Manhattan. While they waited, Di bawah pimpinan jenderal Leslie Groves the Nazi military increased exponentially dan Robert Oppenheimer, without resistance from the other European nations. ilmuwan-ilmuwan terbaik di Eropa (Radio announcer: September 1st 1939) didatangkan untuk membantu penyelesaian proyek. (Hitler unleashed his Blietzkrieg.) Lalu, And while they waited, padang gurun di Mexico pun Hitler conquered Czechoslovakia, dijadikan tempat pembangunan Austria, sekaligus tempat uji coba. and Poland. Amerika Serikat juga menjalin kerja sama While they waited, dengan sekutu lamanya, Inggris, thousands of Jews in Poland were arrested tanpa memberitahukan Uni Soviet. and shot.

Dan pada 16 Juli 1945, Finally, on October 19, 1939, uji coba bom atom Amerika Serikat the answer they had waited... berhasil. ...arrived. Tetapi, ada satu masalah. And thus, Pada saat Amerika Serika berhasil membangun began an ambitious project bom atom pertama di dunia, to secretly build an atomic weapon, target utama dari bom tersebut, which became known yakni Nazi Jerman, as the Manhattan Project. sudah terlanjur mengalami kekalahan di Eropa. Under the leadership of General Leslie Groves Senjata atom dari Jerman pun and Robert Oppenheimer, tak kunjung ditemukan. the best scientists in Europe were recruited Dan memang, to help complete the project. Jerman tidak pernah berhasil untuk membangun senjata nuklir. In addition, Dan terang saja, the deserts of Mexico projek atom mereka tidak pernah berhasil were used as a construction site karena semua ilmuwan terbaik as well as a test site. sudah diserap oleh Amerika Serikat dan Inggris. The United States also cooperated Namun, alih-alih menghancurkan with its old ally, Britain, senjata atom yang baru saja dibangun, without notifying the Soviet Union. Amerika Serikat dan Inggris And on July 16, 1945, berkonspirasi untuk menggunakannya di Jepang.  Penyiar radio: Menteri Angkatan Laut, Tn. Forrestal mengumumkan bahwa perang telah memakan 2,050 korban jiwa Amerika dalam waktu 15 hari. the United States atomic bomb test was Dibanding Nazi Jerman, successful. militer Amerika Serikat mendapatkan But. perlawanan yang lebih sengit dari tentara Jepang. There was a problem. Taktik kamikaze, By the time the United States succeeded serangan banzai, in building the world's first atomic bomb, serta fanatisme terhadap Kaisar Hirohito the main target of this bomb, membuat invasi dari pulau Jepang, Nazi Germany, menjadi suatu hal yang sulit dibenamkan was already defeated in Europe. tanpa kerugian besar. Any atomic bombs made by Germany Pasalnya, were never found. Amerika Serikat sudah kehilangan Indeed, terlalu banyak tentara di Eropa. Germany never succeeded in building a nuclear weapon. Dan President Truman, And quite frankkly, yang baru saja menggantikan Roosevelt, their atomic project never worked semakin mendapat desakan dari dalam negeri because all the best scientists untuk mengakhiri perang tersebut had been absorbed by the United States and Britain. secepat mungkin. However, instead of destroying their newly built atomic weapons, Mengetahui hal ini, Leo Szilard dan berbagai ilmuwan lain the United States and Britain memohon kepada Presiden Roosevelt instead conspired to use them in Japan. untuk tidak menjatuhkan bom tersebut. (Radio announcer: Navy Secretary Mr. Forrestal) Kembali lagi Leo Szilard dan para ilmuwan (announces that it has cost) yang terlibat dalam Proyek Manhattan (2,050 American lives in 15 days.) membuat petisi. Compared to Nazi Germany, Kali ini, the United States military faced memohon kepada Presiden Truman more resistance from the Japanese army. untuk tidak menggunakan bom tersebut, Kamikaze tactics, karena perang sudah selesai. banzai charges, Jerman sudah menyerah and fanaticism towards Emperor Hirohito dan Jepang akan segera mengikuti Jerman. made the Japanese attacks Dia juga memperingati bahwa difficult to put out without major losses. konsekuensi dari menggunakan bom tersebut adalah Amerika sendiri akan suatu saat This was because menjadi target. the United Stated had already lost too many troops in Europe. Dan era kehancuran dalam skala yang tidak dapat dibayangkan And President Truman, akan dimulai. who had just replaced Roosevelt, Tidak seperti dulu, was under intense domestic pressure Presiden Amerika Serikat kini to end the war as soon as possible. mengabaikan petisi tersebut. Truman menganggap bahwa Knowing this, senjata yang sudah diciptakan ini Leo Szilard and the other scientists harus digunakan, successfully begged President Roosevelt demi mengurangi korban jiwa Amerika Serikat. to not use the bomb. Dan pada 6 Agustus 1945, So once again, Leo Szilard and the scientists Amerika Serikat menjatuhkan bom atom, who were involved in the Manhattan Project yang diberi nama "Little Boy" di kota Hiroshima. made a petition. Dan dengan sekejap, This time, menewaskan ratusan ribuan penduduk lokal. begging President Truman Tiga hari kemudian, not to use the bomb pada 9 Agustus 1945, as the war was essentially over. bom lain bernama "Fat Man" Germany had already surrendered dijatuhkan di Nagasaki. and Japan would soon follow suit. Dan membinasakan puluhan ribuan manusia lagi. They also warned that Bagi mereka yang selamat dari ledakan ini, by using the bomb, nasib malang berupa penyakit radioaktif, America itself would one day kecacatan, become a target. kemandulan, And an era of destruction dan trauma psikis tak terelakkan.  Pada tanggal 15 Agustus 1945, on an unimaginable scale Kaisar Hirohito mengumumkan would begin. penyerahan Jepang dalam perang. Unlike in the past, Perang Dunia II telah berakhir. the President of the United States Namun, was now ignoring the scientists' petition. peringatan dari Szilard menjadi kenyataan. Truman believed that Semenjak Amerika Serikat dan Inggris the newly formed atomic weapons berencana membangun senjata atom, must be used Uni Soviet telah memata-matai perkembangannya. to prevent further loss of American lives. Dan hanya dalam waktu 4 tahun, And so on August 6th 1945, Uni Soviet berhasil menguji coba the United States dropped an atomic bomb, senjata atomnya sendiri di Kazakhstan. nicknamed "Little Boy" on the city of Hiroshima. Meskipun pada akhirnya And in an instant, senjata ini tidak pernah digunakan, killed hundreds of thousands of local residents. uji coba ini memberikan pesan yang gamblang. Three days later, Apabila Amerika Serikat dan Inggris on August 9th 1945, berani atau mengancam Uni Soviet, another bomb nicknamed "Fat Man" bersiap-siaplah mengalami was dropped on Nagasaki. apa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki. Again, destroying tens of thousands of human lives. Semenjak Amerika Serikat dan Inggris For those who survived the explosions, mulai bekerja sama membangun bom atom, They still faced threats of radiation poisoning, Uni Soviet sudah memata-matai perkembangan mereka. disability, Joseph Stalin menganggap Hitler sebagai musuh. infertility Tapi, kapitalisme dan liberalisme and psychological trauma. dianggap jauh lebih berbahaya daripada Nazisme. On August 15th 1945, Pada tahun 1939, Emperor Hirohito announced Japan's surrender. dia menandatangani perjanjian non-agresi dengan Nazi Jerman sebagai cara agar Soviet World War II had ended. dapat diam-diam membangun kekuatan militernya, However, sementara Jerman meluluhlantakkan Eropa Barat. Szilard's warning came true. Ketika dia mendapat kabar Ever since the United States and Britain dari mata-mata Soviet di Inggris, Donald Maclean, began building atomic weapons, bahwa Inggris dan Amerika Serikat pernah the USSR had been spying on their developments. bekerja sama untuk membangun senjata nuklir, And in just 4 years, dia tidak segan untuk mendorong bangsanya the Soviet Union successfully tested mengambil langkah serupa. its own atomic weapon in Kazakhstan. Dengan senjata ini, Stalin semakin percaya diri untuk melawan permintaan negara-negara Barat. this act delivered a clear message. Alih-alih membangun tatanan dunia If the United States and Britain dengan demokrasi dan liberalisme, dared or threatened the Soviet Union, ia akan menggunakan bom atom they too could be obliterated untuk menyebarluaskan Blok Komunis. like what happened in Hiroshima and Nagasaki. Perang Dunia II telah berakhir. Since the United States and Britain Dan Perang Dingin...telah dimulai. began collaborating to build atomic bombs,