Argo speaking Indonesian
Halo, semua apa kabar?
Saya Argo. Saya dari Indonesia.
Saya di sini bicara dalam bahasa Indonesia.
Yang dipakai kurang lebih 90 % dari seluruh penduduk Indonesia.
Yang kurang lebih berjumlah 240 juta orang.
Atau kurang lebih penuturnya, ya, sekitar 200 juta orang.
Dan juga dipakai oleh 5 juta orang asing, orang Indonesia yang ada di luar negeri.
Bahasa ini disepakati ketika Sumpah Pemuda tahun 1928.
Yang ketika itu disepakati sebagai bahasa Nasional, Bahasa Persatuan,
karena Indonesia terdiri dari berbagai macam kultur dan etnik.
Menggantikan Bahasa Melayu, yang ketika itu banyak dipakai
sebagai bahasa administrasi atau perdagangan oleh Pemerintah Belanda.
Dan hal ini kemudian diperkuat ketika Indonesia merdeka tahun 17 Agustus 1945.
Dibentuklah Undang-Undang Dasar yang ketika itu
menyepakati bahwa Indonesia memiliki Identitas.
Di antaranya adalah bendera Merah Putih, Bahasa Indonesia,
lagu Kebangsaan Indonesia Raya
dan juga lambang Negara Indonesia (Garuda Pancasila),
serta semboyan Negara berupa 'Bhineka Tunggal Ika'.
Untuk yang belum mengetahui tentang Indonesia sendiri.
Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri dari 17.000 pulau,
membentang dari Aceh ke Papua Barat.
Mungkin kalau masyarakat di seluruh dunia
lebih mengenal Bali dari pada Indonesia sendiri
karena Bali merupakan salah satu tempat pariwisata.
Bali adalah salah satu dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.
Ya, karena kami terdiri dari berbagai macam etnik.
Kita selalu berpegang pada semboyan negara kami,
yaitu 'Bhineka Tunggal Ika',
yang artinya 'berbeda-beda, tapi tetap satu'.
Perkembangan tata bahasa dan linguistik, terutama di Bahasa Indonesia itu,
sejak masa kolonial sangat berkembang sekali.
Terutama karena lima tahun sekali, para ahli-ahli bahasa Indonesia
menyelenggarakan Kongres Bahasa Indonesia.
Yang disitu menghasilkan beberapa kesepakatan penting.
Seperti pada tahun 1972, itu disepakati bahwa
ejaan, terutama ejaan yang kita pakai hari ini, adalah Ejaan Yang Disempurnakan.
Kemudian tahun-tahun 1988 dibentuklah Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Selain bahasa Indonesia sendiri, sebetulnya seluruh warga negara Indonesia
hampir bisa dibilang, mayoritas
juga berbicara dengan bahasa etniknya masing-masing.
Yang berjumlah lebih dari 700 bahasa.
Seperti yang sudah saya sebutkan tadi.
Bahasa Melayu yang dulu sempat dipakai ketika pemerintah kolonial Belanda.
Saat ini juga tetap masih dipakai. Terutama dibagian pesisir barat Sumatera.
Kemudian, dibagian, maaf, di pesisir timur bagian Sumatera.
Kemudian, di pesisir Barat Kalimantan.
Serta di negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Karena saya sendiri adalah orang tua saya dari suku jawa
maka saya juga bisa berbicara dalam bahasa Jawa.
Yang dimana bahasa Jawa sendiri dipakai kurang lebih 40% oleh penduduk Indonesia.
Kurang lebih 80 juta orang.
Kemudian bahasa Sunda juga.
Karena saya tinggal di Bandung, bahasa Sunda adalah
bahasa etnik yang dipakai disini oleh suku Sunda.
Kurang lebih dituturkan oleh hampir 38 juta orang.
Nah, bahasa Indonesia sendiri sebetulnya terbentuk dari berbagai macam kosa kata
yang ada diseluruh dunia.
Terutama oleh, Portugis, Belanda, Cina, Arab, Melayu, Bahasa Inggris,
dan juga dari Sanskrit atau Sansekerta.
Kemudian juga, banyak sekali kosa kata dari bahasa daerah
yang pada akhirnya dipakai dalam bahasa Indonesia.
Mungkin, kata-kata dalam bahasa Portugis yang saya tahu di antaranya adalah
gereja, bambu, dansa, garpu, lemari, roda, dan juga sepatu.
Kemudian, di dalam bahasa Belanda, banyak sekali kosa kata bahasa Belanda yang kita pakai juga.
Yang sampai hari ini pun masih kita sering dengar sehari-hari
di antaranya, abonemen,
perseneling, perboden, karcis, indekos, prasmanan, kulkas dll.
Sebetulnya, ya, seperti bebagai macam bahasa di dunia.
Kita juga punya tata bahasa resmi dan juga untuk sehari-hari kita
berbicara dengan bahasa yang tidak resmi.
Bahkan mungkin nggak jarang pakai bahasa slang atau bahasa pergaulan.
Dan bahasa pergaulan sendiri pun berbeda-beda antar kota.
Misalnya, kalau di kota-kota besar seperti, Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Makasar, Jogja.
Itu semua masing-masing dipengaruhi olek dialek
etniknya masing-masing, jadi kadang-kadang bahasa slang
atau bahasa pergaulan yang kita temui di Jakarta
belum tentu dimengerti oleh teman-teman yang ada di Bandung dsb.
Ditingkat Internasional, bahasa Indonesia dipakai di kurang lebih 45 negara di dunia.
Terutama oleh, orang-orang Indonesia yang tinggal di luar negeri.
Kemudian juga, menurut beberapa sumber,
mulai banyak dipelajari di Australia dan juga di Vietnam.
Kemudian, Pemerintah Indonesia kabarnya usahakan bahasa Indonesia
menjadi salah satu bahasa... Internasional di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dengan mempertimbangkan, kemapanan bahasa,
jumlah penuturnya, yang mungkin lebih dari 300 juta orang,
dan juga kepopulerannya ditingkat internasional.
Jadi, apakah kalian tertarik untuk belajar bahasa Indonesia?
Terjemahan oleh komunitas Amara.org